Light Novel - Pengorbanan Dua Cahaya - Chapter 10
PENGORBANAN DUA CAHAYA
Created By Inocencc3 / Wakaranai^^
Sekejap sekelilingku menjadi putih, “Sepertinya aku sudah memasuki ruang Hampa”, kata ku.
Setelah
selesai ber teleport, “Hah… hah….., habis teleport badan ku pegal – pegal semua, aduh pinggang
ku...~”, kata ku kecil. “Huah, apa ini?! Ruangan super besar, bongkahan es super
bes--- Akh, kepala ku, hah ?!”, Ingatan ku kembali pada saat aku kesini
dulu, “Hah
... hah, ah!, aku ingat dulu aku pernah kesini!, Hikari!”, kata ku
sambil sedikit menangis. “Akhirnya ..., aku menemuimu lagi”, kata ku sambil
memeluk bongkahan es itu dan sujud sukur...,”Nah, Bagaimana
sekarang cara mencairkannya?”, tanya ku dalam hati, “Akan ku coba
dengan pukulan maut ku”, “Bugh, aduuuh”,
kata ku kesakitan.
“Khu Khu Khu....., Selamat ! Kau telah datang ke
sini… Lagi”, terdengar suara dari
belakangku, suara yang begitu fammiliar di kuping ku.
Familliar karena
aku sudah tahu siapa dalang di balik semua ini, “SANI !”, teriak ku. “Huh, ternyata kamu sudah
ingat yah teman ku, sahabat ku”, kata Sani. “Dasar
kurang ajar, sekarang tak aku tak akan mengulangi kesalahan yang kedua”,
kata ku, “kau suka alat terbaru ku? Alat Cloning,
aku dapat membuat berapa ribu Hikari dengan alat itu”, kata Sani, “Mengapa, mengapa harus Hikari?”, “karena dia istimewa, dia bisa mengeluarkan gelombang
listrik dari otaknya yang dapat mengontrol para Cloning, yang memang cloning
ini tak memiliki nyawa, tapi aku dapat mengendalikan mastermind nya, yaitu
Hikari sendiri”, kata Sani , “kata – kata yang
meremehkan manusia dan membuatnya menjadi bahan percobaan, sekarang mengubahnya
menjadi mesin perang, sungguh tak bisa di maaf kan!” teriakku, aku
langsung berlari dan menghindari serangan Sani, karena aku sudah tahu itu hanya
Doppelgengar Sani, aku menuju ke balik Pillar dan menemukan Sani yang
sesungguhnya, “Heh, kau kira aku bisa tertipu untuk
kedua kalinya” , kata ku, “Huh, ingatan mu bagus juga, padahal sihir pelupa ku udah
tingkat master”, aku pun melempar Sani ke luar dari persembunyiannya. “Khu Khu Khu, nah sekarang siapa yang jadi kucingnya”,
jawab ku sambil meremas tangan, gatel akan memukul Sani. “Khu Khu Khu, hahahahaha, kau kira sudah menang apa ? aku
belum menyerang mu sedikit pun”, kata Sani.
Dia pun mulai berdiri dan mengucapkan mantra
aneh, sambil berbicara “kau tahu semua manusia
memiliki kekuatan yang berbeda , dengan mantra ini manusia dapat mengaktifkan
kemampuannya itu, yah dengan otak ku yang photography mantra sesulit apapun
akan langsung terekam di kepala ku”, kata Sani sambil meng-Casting
sihirnya, aku pun yang memiliki sistem otak photography langsung dapat
menirunya, “Amaterasu !” tiba – tiba ada api
di sekelilingku bermunculan, “Huh, aku akan menyudahi
pertarungan ini, oh iya kekuatanku apa ya?”, kata ku dalam hati. “Activate!”, tanpa sadar aku mengucapkan sihir Tsukoyoumi,
bulatan kecil berwarna hitam menelan api yang di panggil oleh Sani, “hahaha, aku tak sangka kemampuan ku membuka dimensi kosong”,
kata ku keras. “Hah, mengapa kau bisa mengaktifasi
kemampuan?”, “yah, terimakasih kepada Motto
hidup ku, aku dapat menutupi kemampuan ku, ahaha, sekarang , matilah kau
brengsek!”, Lubang angin terbuka di belakang tubuh Sani, dan dia
tersedot ke dalamnya.
“hah hah, kekuatan ini
membuat ku lelah”, kata ku dalam hati. “sekarang saatnya menyelamatkan Hikari!”, api yang
tadi di keluar kan Sani mulai melelehkan es yang mengkurung Hikari, “Hikari.... hikari ...,sadarlah ...”, kata ku sambil
menpang tubuhnya. Hikari pun terbangun , “Hi...Hikarii...”,
kata ku bahagia sambil menagis, “Siapa?” balas Hikari, “?!, kau tidak ingat siapa
aku?” kata ku . Hikari hanya menggelengkan kepalanya. “ya ALLAH, mengapa kau memberikan cobaan ini kepada ku”,
kata ku sambil memeluk Hikari dan menangis. “Kehangatan
ini..., sepertinya aku mengenalmu ya…., kehangatan yang selalu menyelimuti ku
ketika terkurung di balok es”,kata Hikari, “Apakah
cloningnya mengirimkan perasaan kepada tubuh originalnya?, ah serah, yang penting Hikari kenal dengan ku”,
gumam ku.
“Hei”,kata Hikari “Ya, Hikari?” “Aku lelah, ingin tidur...sebentar”,kata Hikari “Ya, tidur lah”,
kata ku. Hikari pun tertidur di gendongan ku. Aku membawa Hikari keluar dari
Laboraturium Sani, aku pun menaruh Hikari di Basement gedung yang sedang di
bangun itu, “Hikari….., Hikari ...., kita sudah sampai
diluar.., Hika---“, aku memegang tangannya tidak merasakan denyut nadi “Hikari !”,teriakku.”Apakah
gara – gara mengaktifkan kekuatannya selama 3 bulan non stop membuat energinya
terkuras habis?!”, kata ku dalam hati, “Hikari
!!!!!!!!!!!!!!!!”.
Hikari Kamishiro Meninggal tahun 2017 di
umurnya yang ke 19 tahun di Indonesia
. “Semoga kamu di
terima di sisi-Nya , Allah S.W.T.” Setelah kejadian itu, aku pun
kembali ke area proyek dan akan menelan seluruh bangunan dengan Tsukoyoumi-ku,
yah menurut kalkulasi ku dengan kekuatan ku untuk menelan seluruh bangunan aku
harus ada di dalam bangunan, karena aku harus mengkosentrasikan koordinat keluarnya
gerbang Tsukoyoumi maksimal 7 M dari tempat aku mengeluarkan kekuatanku
sedangkan gedungnya sangat luas, “huh, demi tak ada
lagi eksperimen – eksperimen gila, yang mengorbankan manusia, aku akan
merelakan tubuhku, ayah – ibu maafkan anakmu ini karena tidak dapat meneruskan
tekad kalian, dan akan mati konyol di sini, ahaha ...”, padahal mau mati,
tapi tak tahu kenapa aku masih bisa tertawa. “Selamat
Tinggal semua......”.
”Slrrrp…….”, “Anak muda jaman sekarang tidak berpikir
panjang..., tapi mereka memiliki semangat muda yang tak akan terhilangkan walau
ada halangan sebesar apapun, Sllrrp……. Sepertinya tugas ku sudah selesai…..”, kata Nenek Resepsionis sambil menyeruput wedang teh.
Pada Malam itu 3 orang siswa dari Moonstone
Institute HighSchool menghilang, gedung yang sedang dibangun ikut menghilang
bagaikan angin, tak membekas sedikit pun. Setelah itu dikeluarkan lah kebijakan
pelarangan manusia sebagai kelinci percobaan di Indonesia.
0 Response to "Light Novel - Pengorbanan Dua Cahaya - Chapter 10"
Posting Komentar